[FAJAR PAKEER] NIRMALA KASIH HANAN - QSTNAAFRN
- Regular price
- RM 31.00
- Sale price
- RM 31.00
- Regular price
-
RM 0.00
Share
Penulis: QSTNAAFRN
Dia tidak pernah tunduk dengan ketakutan pada manusia. Lemah tiada dalam kamus hidupnya. Dirinya digeruni oleh ramai orang, didambakan oleh wanita. Semuanya nampak sempurna...
Cacat? Lumpuh? Lembik? Semuanya misteri untuk diungkapkan. Kini dia kaku tidak berfungsi. Dulu diri ini dibanggakan tetapi sekarang semuanya perlukan bantuan.
"Jangan buat I macam ni. I merayu sangat. Kalau you menyesal dengan apa yang you dah buat, I akan maafkan you dan beri lagi satu peluang." - Tengku Luth Hanafi Rafael
Dusta! Itulah label yang sesuai setelah dia mencintai seorang perempuan yang hanya menemaninya demi kemewahan dan kesenangan.
Entah datang dari mana, muncul seseorang dalam hidup Luth. Semuanya tidak dirancang. Bencinya pada wanita masa lalu, menular pula kepada gadis misteri yang membuat hidupnya bertambah serabut.
Argh! Hanan yang paling keras kepala. Buatlah apa pun dia tetap tak boleh nak takutkan gadis ini. Dah ditengking, dah dimaki, dah disumpah seranah pun tetap tak jalan. Dari mana gadis ini beli hatinya? Keras semacam!
"Aiming for the moon but what you get is the star. Sasarkan sahaja impian terbesar kita. Mungkin sasarang kita rersasar dan apa yang kita dapat adalah sesuatu yang kita tak jangka." - Hanan Sofea.
Di saat gadis itu memberi semangat kepada Luth untuk tidak jatuh ke curam lagi, muncul kembali masalah dari masa lalu. Satu demi satu, menciptakan konflik, membangkitkan tragedi."So Hanan, kau yang akan tentukan segalanya. Kau lebih percayakan jantan keparat ni atau aku." - Emiliea Natasha
"Hanan suburkan cinta kita, suburkan cinta pada Tuhan. Hanan berikan peluang pada abang untuk merasai sebuah kehidupan. You're more than everything in this world." - Tengku Luth Hanafi Rafael
Masih adakah keabadian cinta milik Luth setelah duri menular di dalam hati Hanan? Tegakah bertahan perit menusuk asbab ketidakjujuran yang melewati?
Nirmala kasih antara kita, adalah cara takdir mendewasakan, walhal kita adalah sebuah sempurna yang tak mungkin dimiliki.
"Seperti bintang. Kita nampak dia terlalu kecil daripada bulan tapi sebenarnya dia lebih indah daripada apa yang kita sangka."